Dukung pengendalian inflasi, Kulon Progo berikan pelatihan budi daya ikan pada ibu-ibu

Kulon Progo – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memberikan bantuan hibah sarana dan prasarana budi daya serta pelatihan teknis budi daya bagi kelompok pembudidaya ikan beranggota ibu-ibu untuk mendukung gerakan pengendalian inflasi pangan nasional.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Trenggono Trimulyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan tahun ini pihaknya melaksanakan bantuan hibah bagi kelompok pembudidaya ikan yang beranggotakan ibu-ibu dengan sumber anggaran dari dana keistimewaan.

“Ini merupakan kegiatan pertama kali yang DKP Kulon Progo yakni memberikan bantuan untuk kelompok yang beranggotakan ibu-ibu. Di tahun pertama ini bantuan diberikan kepada 12 pokda yang tersebar di wilayah Kulon Progo,” kata Trenggono.

Adapun jenis bantuannya berupa kolam bulat ukuran diameter dua meter sebanyak 15 unit, benih ikan gurami ukuran minimal sembilan sentimeter sebanyak 400 ekor, benih ikan lele ukuran minimal tujuh sentimeter 4.165 ekor. Selanjutnya pakan ikan 670 kg, dan probiotik 15 botol.

Selain itu bantuan juga diberikan kepada 12 pokda berupa pelatihan teknis budi daya ikan untuk memberikan bekal bagi pokda dalam pelaksanaan dan pengelolaan budi daya ikan.

“Kegiatan ini merupakan implementasi dari program DKP Kulon Progo yaitu GerBang SeGoro atau gerakan membangun secara gotong royong. Kami berharap bantuan ini dapat memberdayakan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan, sehingga dapat menekan inflasi daerah,” katanya.

Sementara itu Sub Koordinator Kelompok Subtansi Produksi Pembudidayaan Ikan DKP Kulon Progo Ade Saepudin mengatakan kegiatan itu diharapkan dapat mendukung pemberdayaan perempuan untuk mengembangkan usaha budi daya ikan guna mendukung ketahanan pangan, khususnya penyediaan protein hewani dari ikan.

Dengan adanya kegiatan budi daya ikan gurami dan ikan lele oleh pokda yang beranggotakan ibu-ibu diharapkan dapat menjadi jalan untuk meningkatkan pendapatan keluarga, khusus yang tergabung dalam kelompok.

“Sehingga dapat mendukung program pemerintah dalam menanggulangi inflasi akibat kenaikan harga BBM,” katanya.

Ade mengatakan sambutan dari penerima mannfaat sungguh luar biasa, seluruhnya bersemangat dalam mengikuti dan menjalankan program ini. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka dalam mengikuti pelatihan dan juga semangat untuk menyiapkan lahan yang akan dijadikan lokasi pemasangan kolam bulat, juga ibu-ibu semangat membuat aplikasi fermentasi gedebok pisang klutuk yang merupakan bagian dari persiapan awal untuk budi daya ikan.

“Hasil fermentasi ini akan digunakan dalam persiapan air kolam sebelum benih ikan ditebar. Aplikasi fermentasi gedebok pisang klutuk ini sudah terbukti ampuh dalam mendukung keberhasilan budi daya ikan,” kata Ade. (Ant)